Renungan Hidup Kristen (RHK), 11 Februari 2025
LUKAS 6 : 36
"Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati"
BERBAHAGIALAH YANG BERMURAH HATI
Memberi dalam kemurahan hati adalah pemberian dimana tolok ukurnya bukan lagi perhitungan logis (cukup atau tidak cukup, seberapa besar pengeluaran dan seberapa besar yang dapat dipersembahkan), bukan seberapa besar kekayaan materi kita, melainkan kekayaan kemurahan hati kita. Terkait dengan hal ini, rasul Paulus memuji jemaat Makedonia, Belajar dari teladan jemaat di Makedonia sebagaimana disaksikan Paulus, secara faktual situasi dan kondisi sebenarnya tidak mendukung dan memberikan motivasi jemaat Makedonia untuk memberi bahkan orang lain dapat memaklumi jika mereka tidak memberi karena penderitaan dan kemiskinan yang dialami. Yang mendorong mereka untuk memberi bahkan melampaui kemampuan mereka adalah kekayaan dalam kemurahan hati. Pemberian yang melampaui logika, melampaui hitung-hitungan ekonomi manusia hanya dapat dilakukan karena kemurahan hati.
Kemurahan hati dimiliki jemaat Makedonia, karena mereka telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kita menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kita menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Dan untuk membuat semua itu terealisasi, Tuhan Yesus rela mati untuk kita, karena Dia mengasihi kita. Alkitab berkata, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat – sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku,…” (Yohanes 15 : 13 - 14a). Adakah pemberian lain yang lebih murah hati dibandingkan dengan menyerahkan nyawa bagi orang lain ? Memberi dalam kemurahan hati datang karena kasih. Karena Tuhan Yesus lebih dahulu mengasihi kita, dan kita mengasihi Dia, inilah yang mendorong kita untuk memberi dalam kemurahan hati.
Bermurah hati merupakan perintah Tuhan yang harus dilakukan oleh orang percaya yang telah beroleh kemurahan dari Tuhan. Karena kemurahan Tuhan sematalah dosa-dosa kita telah diampuni dan kita diselamatkan.
Kemurahan hati (bahasa Inggris: compassion), berasal dari dua kata latin pati dan cum yang berarti menderita bersama, berbela rasa, murah hati. Pesan ini dengan jelas menyatakan bahwa kemurahan hati kita seharusnya mengikuti bentuk kemurahan hati Bapa yang begitu besar kepada anak-anakNya. Dan kemurahan hati seperti ini tidak hanya bicara soal materi tetapi lebih jauh lagi menyangkut banyak hal. Kepada siapa kita harus bermurah hati ? Kita harus
bermurah hati bukan hanya kepada orang-orang yang berlaku baik kepada kita atau orang yang mengasihi kita, melainkan kepada semua orang, termasuk kepada musuh atau orang yang menyakiti kita sekalipun. “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu ? Karena orang-oraPng berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka” (Lukas 6 : 31 - 32)
Murah hati adalah salah satu sifat atau karakter yang harus ada dalam diri orang percaya. Kristus telah meninggalkan teladan hidup bagi kita, maka dari itu kita harus mengikuti jejak-Nya. Sebagai anak Tuhan adalah mutlak bagi kita mewarisi sifat atau karakter dari Bapa-Nya, salah satunya adalah hal kemurahan hati. Murah hati adalah cara untuk menyatakan perbuatan baik kepada orang lain. Kemurahan hati selalu ditandai dengan sikap yang penuh belas kasihan terhadap orang lain, adanya tindakan suka memberi, tidak berlaku pelit, suka menolong, baik hati, dan sebagainya. Begitu “Berbahagianya orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Matius 5 : 7), ini menyatakan bahwa jika kita ingin beroleh kemurahan, maka kita pun harus bermurah hati, suka memberi, tidak pelit dan suka menolong. Karakter inilah yang harus dikembangkan dalam diri setiap anak Tuhan, sebab ke-Kristenan itu identik dengan kasih dan salah satu bukti bahwa kita memiliki kasih adalah murah hati. Kemurahan juga merupakan salah satu buah Roh yang harus kita hasilkan (baca: Galatia 5 : 22 - 23). Namun faktanya? Banyak orang Kristen yang tidak punya sifat murah hati, mereka lebih suka menerima daripada memberi. Padahal Alkitab menyatakan, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah Para Rasul 20 : 35). Sikap murah hati kita harus juga dinyatakan dalam hal pemberian kita, bahwa kita harus bermurah hati dalam memberi kepada mereka yang membutuhkan. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, kepada setiap orang yang kekurangan dan membutuhkan apa yang kamu miliki dengan berlebih. Berilah kepada mereka yang tidak mampu mencukupi diri sendiri dan tidak mempunyai sanak keluarga yang dapat menolong mereka. Kristus ingin agar murid-murid-Nya siap memberi dan berbagi, Amien.
Syaloom
Doa Saya Kepada TUHAN :
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu Dalam Menjalankan Pekerjaan / Aktivitas / Kegiatan Di Hari Ini Untuk Menjadi Kemuliaan Nama TUHAN dan Sukacita Di Tengah Keluarga Bapak dan Ibu
Dan Juga
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu Diberikan TUHAN Selalu Kesehatan, Sukacita dan Kedamaian Serta Panjang Umur
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM
Komentar
Posting Komentar