Renungan Hidup Kristen (RHK), 12 Februari 2025

PENGKHOTBAH 3 : 11 
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”

INDAH PADA WAKTUNYA

Buku Pengkhotbah ditulis oleh Salomo, seorang raja di Israel zaman dulu, yang terkenal karena mendapat hikmat dari Allah. Buku ini berisi nasihat tentang apa yang benar-benar berharga dalam kehidupan dan tentang apa yang tidak ada gunanya. (Pengkhotbah 1:2, 3; 2:1, 17; 7:1; 12:1, 13) Di pasal 3, Salomo menyebutkan berbagai pekerjaan dan kegiatan yang sering dilakukan oleh manusia sepanjang hidup mereka (Pengkhotbah 3 : 1 - 8, 10).Allah memberi manusia kebebasan untuk memilih kegiatan yang mau mereka lakukan dan kapan mereka melakukannya. (Ulangan 30 : 19, 20 ; Yosua 24 : 15). Ia menulis bahwa segala sesuatu yang ditentukan dan dilakukan Tuhan tidaklah dapat diubah manusia. Segala sesuatu ada masanya, ada waktunya, dan kita tidak dapat menghindari kenyataan ini. Ada waktu untuk bergembira, ada waktu untuk berduka. Ada saat kita sehat, tetapi ada saat kita sakit. Apa yang terjadi mungkin sering dipandang sebagai kehendak Allah yang tidak dapat dihindari dan karena itu sebagian orang hanya bisa menerima semuanya dengan pasrah.
Apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah dengan sepengetahuanNya. Tuhan adalah Tuhan yang mahatahu. Tuhan juga mahakuasa, yang sudah menetapkan hal-hal tertentu untuk terjadi pada saatnya. Walaupun demikian, manusia yang diciptakanNya di dunia, bukanlah seperti robot-robot yang hanya bisa melakukan sesuatu dengan perintah Tuhan. Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk mengambil keputusan, dan iblis pun tahu bahwa dengan adanya kebebasan manusia, ia masih mempunyai kesempatan untuk menghancurkan kebahagiaan mereka. Jadi ini menegaskan bahwa adanya perubahan dalam hidup kita di dunia ini haruslah bisa kita terima. 

Jika kita membaca seluruh pasal dalam kitab Pengkhotbah 3, kita akan menyadari bahwa sekalipun kita tidak mengerti arti perubahan dalam hidup kita dan apa yang terjadi di sekitar kita, kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas segalanya. Jadi ”Semua yang Dia lakukan indah pada waktunya.” Kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”indah” di ayat ini bukan sekadar memaksudkan keindahan fisik. Kata itu juga bisa diterjemahkan menjadi ”teratur”, ”pantas”, atau ”cocok”.

Sewaktu menciptakan manusia, Allah ingin mereka hidup selamanya (Mazmur 37 : 29). Karena itulah, Dia juga menanamkan di hati mereka keinginan untuk hidup selamanya. Tapi, pasangan manusia yang pertama, Adam dan Hawa, tidak menaati Allah. Akibatnya, mereka dan keturunan mereka akhirnya mati (Kejadian 3 : 17 - 19; Roma 5 : 12) Tapi, Allah berjanji bahwa Dia akan ”memuaskan keinginan semua yang hidup”, termasuk keinginan manusia untuk hidup abadi (Mazmur 145 : 16). Alkitab menjelaskan apa yang Allah lakukan agar manusia bisa kembali punya harapan untuk hidup selamanya (Roma 6 : 23). Manusia tidak akan pernah memahami pekerjaan Allah yang benar dari awal sampai akhir. Hikmat Allah sangat luar biasa. Alkitab mengatakan bahwa itu ”tidak bisa kita mengerti sepenuhnya”. (Roma 11 : 33) Tapi, Allah mau memberitahukan kehendak-Nya kepada orang-orang yang ingin menyenangkan Dia (Amos 3 : 7)

Waktu adalah anugerah yang berharga dan misterius dari Tuhan. Kita diingatkan bahwa Dia telah membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Itu adalah pengingat yang kuat bahwa ada waktu ilahi untuk setiap aspek kehidupan kita. Terkadang, kita bisa menjadi tidak sabar atau putus asa ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana atau jadwal kita. Namun, perspektif Tuhan jauh lebih besar dari kita. Dia melihat gambaran yang lebih besar dan mengatur segalanya sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna.

Mari kita renungkan tentang merangkul keindahan waktu Tuhan, percaya bahwa Dia tahu apa yang terbaik bagi kita.kita harus sadar akan keterbatasan kita. Kerapkali, kita menerima kebebasan dan kemampuan yang kita terima dari Tuhan sebagai mandat untuk memaksakan kehendak kita. Kita lupa bahwa manusia bisa, boleh dan bahkan harus berusaha, tetapi kehendak Tuhanlah yang akhirnya akan terjadi. Karena itulah, setiap umat percaya seharusnya mencari kehendak Tuhan dan tidak menyia-nyiakan hidup mereka untuk berusaha menemukan apa yang mereka kehendaki, Amien.


Syaloom
Doa Saya Kepada TUHAN :
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu Dalam Menjalankan Pekerjaan / Aktivitas / Kegiatan Di Hari Ini Untuk Menjadi Kemuliaan Nama TUHAN dan Sukacita Di Tengah Keluarga Bapak dan Ibu

Dan Juga
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu Diberikan TUHAN Selalu Kesehatan, Sukacita dan Kedamaian Serta Panjang Umur

Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM

Komentar

Postingan Populer