Renungan Hidup Kristen (RHK), 13 Februari 2025

MATIUS 21 : 22
“Jika kamu percaya, apa saja yang kamu minta dalam doa, kamu akan menerimanya”

IMAN DAN DOA

Pada waktu itu, Yesus dan para murid berada di Bait Allah di Yerusalem. Sebelumnya, Yesus telah melihat sebatang pohon ara yang tidak berbuah dan mengutuknya sehingga layu. Tindakan ini memberikan pengajaran mengenai pentingnya menghasilkan buah-buah kebaikan bagi Tuhan. Kemudian, ketika para murid melihat pohon ara tersebut kering, Yesus memberikan pengajaran mengenai iman dan kuasa doa. Matius 21 : 21 - 22 menyatakan: “Yesus menjawab mereka: Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja dapat melakukan apa yang Kulakukan terhadap pohon ara itu, tetapi juga jika kamu berkata kepada gunung ini: Terangkat dan terbuanglah ke dalam laut! Hal itu akan terjadi. Jika kamu percaya, apa saja yang kamu minta dalam doa, kamu akan menerimanya.”. Ini adalah untuk mengajarkan bahwa iman yang tulus dan tanpa keraguan dalam doa memiliki kekuatan luar biasa. Jika seseorang memiliki iman sejati, dia dapat mengatasi rintangan dan kesulitan, bahkan melakukan hal-hal yang tampaknya mustahil.
Yesus ingin menekankan pentingnya KEPERCAYAAN / IMAN yang kuat dalam Allah, karena iman yang tulus membuka jalan bagi kuasa Tuhan untuk bekerja dalam kehidupan seseorang. 

Namun, perlu diingat bahwa kutipan ini juga harus dipahami dalam konteks yang lebih luas. Tujuan doa sejati bukan hanya untuk memenuhi keinginan kita sendiri, tetapi untuk mengalami kehendak Allah yang lebih tinggi dalam hidup kita.Yesus sendiri memberikan contoh doa model (doa Bapa Kami) sebagai panduan bagi para murid untuk mengajukan doa yang benar dan sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi, pesan yang ingin disampaikan oleh penulis Matius adalah bahwa iman yang kuat dan tulus dalam doa memiliki dampak yang besar dalam hidup seseorang, tetapi doa yang benar harus selaras dengan kehendak Allah yang lebih besar. Yesus menekankan betapa pentingnya memiliki iman yang tulus dan kuat dalam doa. Iman yang benar adalah keyakinan penuh bahwa Allah mendengar doa-doa kita dan sanggup untuk menjawabnya. Ketika kita memiliki iman yang sungguh-sungguh, kita membuka diri untuk menerima kuasa dan berkat-Nya dalam hidup kita.

DOA adalah sarana berkomunikasi dengan Allah. Yesus mengajarkan bahwa doa adalah sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah. Ini menunjukkan hubungan yang
mendalam antara kita sebagai manusia dengan Sang Pencipta. Dalam doa, kita dapat berbicara kepada Allah, menyampaikan permohonan, rasa syukur, dan kesulitan yang kita hadapi. Kita juga harus memahami bahwa doa yang benar adalah yang sesuai dengan kehendak Allah. Tujuan dari doa sejati adalah untuk mengalami kehendak-Nya yang lebih besar dalam hidup kita. Oleh karena itu, perlu ada keterbukaan hati untuk menerima jawaban Allah yang mungkin berbeda dengan apa yang kita harapkan. Selain itu, kita harus mengenali kehendak-Nya dan bersedia menerima jawaban-Nya, yang mungkin berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Karena itu, kita perlu mengandalkan Tuhan dan memegang teguh keyakinan bahwa Dia selalu mendengar dan peduli terhadap doa-doa kita.

Perjalanan hidup kita di dunia tidaklah selalu mulus atau baik-baik saja. Adakalanya kita mengalami suatu keadaan atau peristiwa yang begitu berat, sehingga kita tidak tahu harus berbuat apa; bahkan untuk meminta pertolongan kepada Tuhan pun, kita kehilangan daya dan kekuatan. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka hidup kita akan semakin goyah. Matius 7 : 7 menegaskan: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;..” Tuhan menginginkan kita untuk meminta kepada-Nya lewat doa. Namun, ketika kita meminta kepadaNya dan di saat bersamaan kita kurang percaya, ragu, dan bimbang, maka permintaan kita itu akan menjadi sia-sia. Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!.....” (Markus 11 : 22 - 23).

Jadi penting untuk kita perhatikan, bahwa permintaan kita haruslah selaras dengan sikap hati kita yang percaya total kepada Tuhan. Saat kita sudah meletakkan kepercayaan kita seutuhnya kepada Tuhan, seharusnya apapun yang menjadi jawaban-Nya untuk setiap permintaan kita, dapat kita terima dengan iman. Artinya, tidak ada lagi keraguan dan ketakutan, yang ada hanyalah percaya penuh akan kehendak-Nya. Mari kita jadi anak Tuhan yang sepenuh hati meminta dan sepenuh hati juga untuk percaya, sepenuh hati memohon dan sepenuh hati juga memandang kepada kehendak Tuhan; supaya kita menerima apa yang kita minta kepada Tuhan. “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya” (Matius 21 : 22), Amien.


Syaloom, 
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM

Komentar

Postingan Populer