Renungan Hidup Kristen (RHK), 19 Februari 2025
AMSAL 16 : 3
“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu”
SERAHKANLAH PETBUATANMU KEPADA TUHAN
Penulis Amsal mengatakan bahwa manusia harus menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Tetapi untuk menyerahkan hidup kepada Tuhan, ia juga menekankan adanya perbuatan yang harus dilakukan dalam hidup. Artinya, manusia dituntut untuk selalu berusaha dalam hidup, supaya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan itulah, kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dengan kerelaan hati untuk menerima apapun hasil yang diberikan Tuhan dari pekerjaan kita itu dengan berserah (pasrah) kepada Tuhan. Dengan sikap pasrah yang demikian, Tuhan akan memberi yang terbaik bagi kita. Sikap berserah atau pasrah kepada Tuhan, mengajak kita untuk menyadari keberadaan diri kita, sekaligus mengajak kita untuk tetap teguh dan gigih berusaha dalam kerendahan hati.
Kalau diterjemahkan secara langsung dari bahasa aslinya, ungkapan ”serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN” b pada dasarnya berarti ”gulingkanlah perbuatanmu kepada TUHAN”. Menurut sebuah buku referensi Alkitab, ungkapan itu menggambarkan ”seseorang [yang] memindahkan beban dari punggungnya sendiri ke punggung orang yang lebih kuat dan bisa memikulnya”. Orang-orang yang mengandalkan Allah bisa yakin bahwa Dia akan membantu dan mendukung mereka (Mazmur 37 : 5 ; 55 : 22). Sebelum membuat keputusan, hamba-hamba Yehuwa a selalu mencari bimbingan-Nya. (Yakobus 1 : 5) Kenapa ini harus dilakukan ? Salah satunya, karena manusia sering kali tidak bisa mengendalikan hal-hal yang memengaruhi hidup mereka (Pengkhotbah 9 : 11 ; Yakobus 4 : 13 – 15). Selain itu, mereka sering kali kurang bijaksana dalam menjalankan apa yang sudah mereka rencanakan. Karena itu, banyak orang memercayakan semua hal yang mereka lakukan kepada Allah. Mereka melakukannya dengan berdoa memohon bimbingan Allah dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya yang ada dalam Firman-Nya, Alkitab (Amsal 3:5, 6; 2 Timotius 3 : 16, 17).
Ungkapan ”semua yang kamu lakukan” tidak memaksudkan bahwa Allah akan menyetujui atau memberkati setiap rencana yang kita buat. Untuk mendapat berkat Yehuwa, rencana kita harus sesuai dengan standar-Nya dan kehendak-Nya (Mazmur 127 : 1 ; 1 Yohanes 5 : 14) Allah tidak akan memberkati orang yang tidak taat. Malah, ”rencana orang jahat [akan] Dia gagalkan” (Mazmur 146 : 9)
Ketika Anda merasa tidak berdaya karena menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hidup, akankah kia menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan ? Jika masih belum dapat, silakan baca artikel ini, dan Anda akan memahami arti dari menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan, sehingga Anda bisa menemukan solusi dari setiap masalah yang Anda hadapi.
Dalam kehidupan nyata, kita sering kali mengalami berbagai tekanan dan kekhawatiran. Kita mengejar cita-cita, kesuksesan, dan kebahagiaan tapi kita tidak dapat mengendalikan semua ini. Jadi apapun tantangan yang kita hadapi, apapun tujuan yang kita kejar, pertama-tama kita harus menyerahkannya kepada Tuhan, dan memohon kepada Tuhan untuk membimbing arah dan langkah kita, serta memberi kita hikmat dan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan frustrasi yang kita hadapi.
Dengan cara ini, kita tidak akan menyimpang dari kehendak dan jalan Tuhan, dan kita akan berhasil menyelesaikan apa yang telah kita rencanakan sesuai dengan rencana Tuhan dan rencana-rencanamu yang Tuhan berikan akan berhasil”. Ini menunjukkan bahwa Allah akan menetapkan dengan teguh rencana dari orang-orang yang melakukan apa yang benar di mata-Nya. Dia akan membantu mereka untuk menikmati kehidupan yang lebih aman, stabil, dan bahagia (Mazmur 20 : 4 ; Amsal 12 : 3). Jika kita sepenuhnya bergantung pada Tuhan dalam pekerjaan kita, Dia akan “meneguhkan” rencana-rencana kita. Dia akan “mewujudkan” atau “menyebabkan terjadinya” rencana kita. Kita dapat mengharapkan Tuhan untuk mewujudkan pekerjaan kita dengan cara Tuhan dan pada waktu Tuhan ketika kita bergantung kepada-Nya dalam usaha kita. Bagian dari menyerahkan pekerjaan kita kepada Tuhan, tentu saja, adalah mencari dan mengikuti kehendak Tuhan; ketika pekerjaan kita selaras dengan kehendak Tuhan, maka kesuksesan akan mengikuti. Ketika kita menyerahkan hidup dan pekerjaan kita kepada Tuhan, Dia akan memberkati usaha kita sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna dengan cara-cara yang tidak dapat kita pahami. Kita harus melayani Tuhan dengan setia dan menyerahkan hasilnya kepada-Nya. Meskipun kita masih akan menghadapi masa-masa sulit, kita dapat percaya bahwa Tuhan bekerja untuk kebaikan-Nya – dan kebaikan kita – melalui upaya kita untuk menyenangkan Dia dalam pekerjaan kita sehari-hari, Amien.
Syaloom
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM
Komentar
Posting Komentar