Renungan Hidup Kristen (RHK), 21 Februari 2025

AYUB 42 : 2 
“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal"

RENCANA ALLAH TIDAK PERNAH GAGAL

Kitab Ayub ini menerangkan segala aspek yang bersentuhan dengan pergumulan hidup ini yang harus memliki pondasi kokoh untuk berdiriteguh ditengah kehidupan yang tidak pernah lepas dari berbagai tantangan tentang kehidupan. Secara khusus yang sering kali dihubungkan dengan ketabahan dalam menghadapi penderitaan (Yakobus 3 : 11) Dalam kaitan dengan persoalan ini, tidak salah apabila kita belajar dari kehidupan Ayub yang saleh (Yehezkiel 14 : 14, 20). Ayub mampu memberikan jawaban kepada Tuhan akan pergumulan, penderitaan, kesusahan yang silih berganti tiada henti sebagaimana yang dihadapi Ayub dengan menyatakan : “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal” (ayat 2). Jawaban Ayub ini merupakan Kekuatan untuk mengungkapkan suatu kesaksian yang lahir dari hati nurani yang terdalam dari Ayub yaitu mengakui kemahatahuan Tuhan sekaligus kesanggupan Tuhan untuk segala sesuatu walaupun keadaan Ayub saat itu belum dipulihkan. Ini berarti Tuhan memegang kendali penuh atas segala aspek kehidupan, baik itu yang terjadi di alam semesta, dalam kehidupan pribadi kita, atau dalam sejarah umat manusia. Semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna.
Tuhan memiliki otoritas penuh atas seluruh ciptaan, termasuk kehidupan kita. Tidak ada hal yang terjadi tanpa seizin-Nya, dan segala sesuatu yang Tuhan rencanakan pasti terlaksana. Ini memberi kita kepercayaan bahwa tidak ada situasi yang terlalu sulit atau terlalu rumit bagi Tuhan untuk diatasi. Karena Kuasa Tuhan tidak terbatas oleh ruang, waktu, ataupun keadaan. Dia tidak dibatasi oleh hukum alam yang mengatur manusia dan dunia. Ini berarti Tuhan bisa melakukan hal-hal yang menurut kita mustahil atau tidak mungkin terjadi, seperti menciptakan alam semesta, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, dan mengubah hati manusia. Tidak ada hal yang terlalu besar atau kecil bagi Tuhan. Dalam setiap keadaan hidup kita, Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah, memulihkan, dan memberi jalan keluar. Ketika manusia menghadapi keterbatasan, Tuhan tetap mampu melampaui batasan itu.
Meskipun kita sebagai manusia sering kali tidak memahami apa yang sedang Tuhan kerjakan, kita dipanggil untuk percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik dan akan terlaksana. Apa pun yang terjadi, baik penderitaan maupun
kebahagiaan, semuanya ada di bawah kehendak Tuhan dan akan membawa kita menuju tujuan yang baik. Ketika kita merasa gagal atau berada di tengah situasi sulit, kita harus percaya bahwa Tuhan tetap bekerja di balik segala sesuatu. Rencana-Nya yang sempurna akan selalu membawa kebaikan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Ini memampukan kita untuk tetap berpegang pada iman, meskipun keadaan tampaknya tidak sesuai dengan harapan kita.
Latar belakang pernyataan Ayub ini adalah penderitaan yang dialaminya bahwa Ayub mengalami kehilangan yang besar dalam hidupnya, termasuk kehilangan harta benda, keluarga, dan kesehatan juga sahabat-sahabat menuduh kita.. Meskipun Ayub menghadapi penderitaan yang luar biasa, dia masih mempercayai bahwa Allah kuasa untuk melakukan segala sesuatu dan bahwa rencana Allah tidak akan pernah gagal. Dalam keyakinannya ini, Ayub mengakui bahwa Allah memiliki kekuatan mutlak dan kebijaksanaan yang tak terbatas, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Mungkin saat ini anda sedang mengalami masalah besar dan Allah diam. Kita sudah berdoa, sudah berteriak kepada Tuhan. Tertapi Allah tetap DIAM. Tetapi melalui Ayub ini kita belajar justru di saat Allah diam, Allah sedang bekerja untuk kemuliaanNya. Di saat Tuhan menguji Ayub. Jadi Marilah kita berjalan dalam renana Allah. Walau terkadang Allah tidak memberitahukan rencanaNya kepada kita. Ada satu hal yang harus kita pegang yaitu ALLAH itu BAIK. Dia tidak akan mencelakai kita. Dia mempunyai rencana yang indah. Walau kita mungkin tidak melihat wajahNya, tidak mendapatkan jawab suara Tuhan, Tetaplah Percaya kepadaNya. (Matius 5 : 36 b “Jangan takut, percaya saja!”). Jadi Kita harus bersyukur kepada Allah atas apapun juga yang masih Allah percayakan kepada kita. Karena Allah pasti tetap akan memberikan kita untuk kita memiliki sesuatu. Dan jikalau kita harus kehilangan nyawa sekalipun, kita masih memiliki Yesus yang tidak akan mungkin diambil dari kita. (Roma 8 : 39) Kita bersyukur bukan karena situasi atau keadaan, tetapi kita bersyukur karena kita memiliki YESUS, Amien.

TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu
Dalam Melaksanakan Pekerjaan / Aktivitas / Kegiatan Di Hari Ini
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM

Komentar

Postingan Populer