Renungan Hidup Kristen (RHK), 7 Februari 2025

Nats : EFESUS 4 : 29
“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia”


JANGANLAH KITA BERKATA KOTOR

Paulus tidak hanya mengajarkan orang-oirang Kristen untuk berhenti melakukan yang jahat, tetapi juga melakukan yang baik. Tidak cukup untuk berhenti berdusta, tetapi mulai mengatakan kebenaran (Efesus 4 : 25). Tidak cukup untuk berhenti mencuri, tetapi mulai bekerja untuk membantu orang lain (Efesus 4 : 28). Tidak cukup untuk berhenti mengucapkan perkataan yang tidak berguna, tetapi juga belajar mengeluarkan perkataan yang baik (Efesus 4 : 29). Di ayat 29 ini Rasul Paulus berbicara kepada jemaat Efesus dan memberi mereka petunjuk untuk menjalani kehidupan Kristen agar “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu.” Terjemahan “perkataan kotor” sebaiknya dipahami sebagai rujukan pada segala macam perkataan yang tidak berguna. Bukan hanya kutukan atau umpatan. Bukan saja gurauan yang mesum atau kurang ajar. Segala sesuatu yang tidak bermanfaat bagi orang lain. Sebagai orang Kristen, ucapan kita tidak boleh rusak. Kita harus memiliki pengendalian diri dan memikirkan orang lain dengan perkataan yang baik.

Perkataan yang baik ini ditandai dengan beberapa hal. Pertama, untuk membangun (bahasa yunani = pros oikodomÄ“n, ayat 29b). Paulus sudah beberapa kali menyinggung tentang pembangunan tubuh Kristus di surat ini (Efesus 2 : 21; 4 : 12, 16). Sangat penting bagi seluruh jemaat untuk bertumbuh bersama-sama ke arah Kristus. Ada banyak sarana yang Allah sudah sediakan untuk pertumbuhan umat-Nya, misalnya para rohaniwan (Efesus 4 : 11 - 12). Namun, seluruh orang percaya juga dapat berperan dalam proyek rohani ini, yaitu melalui perkataan kita (Efesus 4 : 29b). Perkataan yang diwarnai dengan kebenaran dan kasih (Efesus 4 : 15, “mengatakan kebenaran di dalam kasih”) bermanfaat (bahasa yunani = tÄ“s chreias, ayat 29b) bagi pertumbuhan rohani seluruh anggota tubuh Kristus (Efesus 4 : 15 - 16) untuk “memberikan kasih karunia kepada para pendengar.” Kita harus memberikan kasiha karunia dan membantu orang lain dalam perjalanan rohani mereka.

Kita harus mengikuti teladan Yesus, yang tahu “bagaimana mengucapkan sepatah kata yang tepat untuk orang yang lelah.” Kita harus menyemangati dan membantu orang-orang yang lelah di sekitar kita. Segala sesuatu tentang kehidupan Kristen harus berbeda dari kehidupan lama kita yang belum diperbarui. Kehidupan baru kita di dalam Kristus mengubah cara kita hidup, bertindak, dan berbicara.

Bagaimana cara kita membangun orang lain melalui perkataan ? Yaitu melalui perkataan yang sesuai dengan keperluan mereka. Ada banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan kata-kata yang penuh kasih. Kata-kata yang mengoreksi tanpa menghakimi, yang mendorong tanpa memaksa, yang mengarahkan tanpa menggurui. Bahkan sekadar mengucapkan salam dan menanyakan kabar sudah sangat bernilai bagi sebagian orang.

Perkataan yang baik juga ditandai dengan kasih karunia (ayat 29b). Kehidupan Kristiani dipenuhi dengan kasih karunia (charis). Pemilihan sejak kekal di dalam Kristus merupakan kasih karunia Allah (Efesus 1 : 6 - 7). Kita diselamatkan oleh kasih karunia (Efesus 2 : 5, 7 - 8). Bahkan setiap orang percaya sudah dipercayakan kasih karunia tertentu (Efesus 4 : 7). Seharusnya tidak sukar bagi orang sudah menerima kasih karunia untuk mengucapkan kata-kata yang menunjukkan kasih karunia Allah (Efesus 4 : 29b). Dan Perkataan kita bukan hanya membangun dan menutupi kebutuhan orang lain yang harus diwarnai dengan Injil kasih karunia. Apapun yang kita ucapkan seharusnya selaras dengan nilai-nilai Injil. Tidak ada kesombongan da penghakiman. Dipenuhi dengan belas-kasihan. Ada penerimaan terhadap kelemahan orang lain. Ada kemurahan untuk menolong orang lain menjadi serupa dengan Kristus, Amien

Syaloom
Doa Saya Kepada TUHAN :
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibi Dalam Menjalankan Pekerjaan / Aktivitas / Kegiatan Di Hari Ini Untuk Menjadi Kemuliaan Nama TUHAN dan Sukacita Di Tengah Keluarga Bapak dan Ibu

Dan Juga
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu Diberikan TUHAN Selalu Kesehatan, Sukacita dan Kedamaian Serta Panjang Umur


Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM
email : martahi.siahaan@gmail.com


Komentar

Postingan Populer