Rwnungan Hidup Kristen (RHK), 5 Februari 2025

1 KORINTUS 13 : 13  
"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih”

PAKAILAH  KASIH  DARI  TUHAN

Dalam Nats 1 Korintus 13 : 13 ini, Paulus menulis kontek ink karena jemaat sedang ada dalam perselisihan besar (1 Korintus 3 : 1 - 9). Jemaat ini mengalami perpecahan karena sekelompok orang meninggikan pemimpin yang satu, dan kelompok-kelompok yang lain meninggikan pemimpin-pemimpin yang lain. Di samping itu, anggota-anggota yang kaya memandang rendah mereka yang kurang mampu (1 Korintus 4 : 6 - 21). Banyak di antara mereka juga yang bertengkar sampai ke pengadilan (1 Korintus 6 : 1 - 11). Mereka juga hidup dalam percabulan dan kehidupan rumah tangga yang kacau (1 Kor. 6 : 12 - 20; 1 Korintus 7 - 40). Jemaat Korintus juga terpecah belah karena ada sebagian orang yang menganggap karunia-karunia tertentu lebih berharga daripada karunia-karunia yang lain (1 Korintus 12 - 14). Dengan kata lain, jemaat Korintus kehilangan aspek penting dalam kehidupan mereka bersama, yaitu praktek kasih. Padahal kasih adalah aspek yang kelihatan (visible) dari iman dan pengharapan. Kasih sifatnya eksternal; iman dan pengharapan sifatnya internal. Ketiga poin iman, pengharapan dan kasih merupakan hal penting dalam kehidupan orang percaya. Namun Kasih disebut “yang terbesar” karena, seperti yang Paulus katakan di 1 Korintus 13 : 8 - 12, memang pada akhirnya ketika iman dan pengharapan sudah disempurnakan, kasih akan terus kita alami; semua orang percaya akan hidup dalam wujud kasih yang disempurnakan. Itu benar dan tidak salah. Tetapi, dalam kehidupan kita sekarang ini, memelihara iman dan pengharapan tetap sama pentingnya dengan memelihara dan mempraktikkan kasih.

Kasih adalah bagian tak terpisahkan dari iman dan pengharapan (Yakobus 2 : 18). Sering ketiga hal ini seolah terpisah-pisah, dan bahkan lebih mengutamakan satu dari yang lain. Memang penulis surat 1 Korintus ini lebih mengutamakan KASIH dari kedua yang lain. Paulus dalam hal ini hendak menekankan bahwa keselamatan itu bukan ditentukan oleh intelektual, kebajikan dan kemampuan kita, melainkan hanya karena iman kita kepada Yesus Kristus.
KASIH terbagi dalam beberapa bagian yaitu : KASIH EROS (menyatakan cinta romantis atau seksual), KASIH STORGE (tentang kasih sayang dalam keluarga, seperti kasih sayang orangtua kepada anak), KASIH PHILEO (menggambarkan kasih persaudaraan atau perkawanan), KASIH AGAVE (menggambarkan bentuk kasih yang tertinggi, yaitu kasih yang rela berkorban bagi pribadi yang dikasihinya). 
KASIH itulah yang sering dipakai dalam Perjanjian Baru, dan paling jelas di dalam Yohanes 3 : 16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.” Pengorbanan Kristus adalah pernyataan terbesar akan kasih Allah yang rela berkorban bagi makhluk ciptaan-Nya yang terhilang. Itulah juga kasih yang dinyatakan dalam 1 Korintus 13, yang membuat Paulus menegaskan, “yang paling besar di antaranya ialah kasih” (ayat 13).

Kasih itu tulus hati, tidak akan memanipulasi sebuah hubungan atau menguasai orang lain. Kasih akan membuat orang yang dikasihinya memiliki kesempatan luas untuk berkembang dan menikmati hubungan dengan orang lain. Kasih juga akan membuat kita ikut bersuka cita ketika orang yang kita kasihi berhasil atau memperoleh promosi yang lebih tinggi. Sangat tidak masuk akal jika ada orang yang berkata, bahwa ia mengasihi seseorang tetapi hatinya dibakar kecemburuan membara. Kecemburuan biasanya didorong oleh keinginan untuk menguasai atau mengendalikan orang ’dikasihinya’. Kecemburuan seperti ini bukanlah kasih.
Kalau kita mengasihi seseorang, seharusnya kita tidak cemburu, iri atau dengki dengan keberhasilannya. Kita ikut senang ketika dia dipromosikan. Kita akan memberikan dukungan yang positif agar dia bisa bertumbuh dalam kemaksimalan. Dalam kasih, kita tidak akan menjadikan orang lain sebagai saingan yang harus dihabisi. Mereka hanyalah ’lawan tanding’ kita sehingga kita akan akan bermain dengan jujur dan berintegritas, Amien.

Syaloom 
Doa Saya Kepada TUHAN :
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibi Dalam Menjalankan Pekerjaan / Aktivitas / Kegiatan Di Hari Ini Untuk Menjadi Kemuliaan Nama TUHAN dan Sukacita Di Tengah Keluarga Bapak dan Ibu

Dan Juga
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu Diberikan TUHAN Selalu Kesehatan, Sukacita dan Kedamaian Serta Panjang Umur

Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM


Komentar

Postingan Populer