Renungan Hidup Kristen (RHK), 05 Maret 2025
ULANGAN 31 : 6
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
JANGAN TAKUT MENGHADAPI MASALAH KARENA TUHAN BERSAMA KITA
Musa adalah pemimpin yang dipilih secara langsung oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dengan berbagai mukjizat. Selama lebih kurang 40 tahun, ia memimpin bangsa itu. Namun, pada akhirnya ia sendiri tidak bisa masuk ke Tanah Perjanjian. Tuhan sudah mengatakan bahwa Ia akan memilih Yosua untuk menggantikan Musa. Sebagai seorang pemimpin besar, Musa sangat mungkin mengalami post power syndrome. Namun, itu sama sekali tidak terjadi pada dirinya. Sebaliknya, ia mempersiapkan Yosua dengan baik. Dalam perikop ini, bahkan sampai dua kali Tuhan berkata, ”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Baca Ulangan 31 : 6 – 7). Mengapa Tuhan sampai harus menegaskan hal ini dengan mengulang perkataan ini sampai dua kali ? Karena Tuhan tahu bahwa banyak orang Isarel, bahkan bisa jadi Yosua sendiri, sempat dihinggapi kebimbangan, apalagi melihat keadaan yang penuh dengan tantangan. Itu sebanya Tuhan perlu memberikan kekuatan dan meyakinkan mereka bahwa Tuhan ada beserta dengan mereka, Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Itu sebabnya tidak ada alasan aapapun untuk mereka memelihara ketakutan.
Di sini kita mel;ihat jiwa besar Musa dalam realitas pengalihan kepe-mimpinan yang “sejuk dan damai” dengan memberi pengertian kepada umat Israel dan menunjuk pada kepemimpinan dan pemerintahan Tuhan Allah (=Theokrasi). Perkataan nasihat yang bijak “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, jangan takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau”. Musa sangat sadar bahwa dia hanya alat yang dipakai Tuhan. Kehebatan yan g dimilikinya karena semata-mata dari Tuhan. Karena itu, Musa mengingatkan umat Israel untuk melihat kepada Tuhan bukan kepadanya, juga bukan kepada Yosua. Karena Yosua tidak memiliki hak atas dirinya sendiri, sehingga ia harus menerima apa saja perbuatan yang dilakukan tuannya kepadanya, entah itu baik ataupun buruk.
Musa menegaskan kepada bangsa Israel untuk tetap berani meski ia tak lagi memimpin mereka. Musa berkali-kali mengingatkan agar bangsa Israel dan Yosua sebagai orang yang akan menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel tersebut agar tidak takut dan gentar, serta menguatkan dan meneguhkan hati mereka. Sebenarnya ini adalah Firman Tuhan sendiri yang nantinya juga akan disampaikan Tuhan kepada Yosua (Yosua 1 : 1 – 9).
Ayat renungan hari ini mengingatkan kita bahwa Allah selalu berjalan bersama dengan kita, dan bahwa kita tidak perlu takut atau gentar dalam menghadapi apapun yang mungkin kita hadapi. Ketika kita mempercayai Allah dengan sepenuh hati dan mengikuti rencana-Nya dengan setia, kita dapat memiliki keberanian dan kekuatan yang sama seperti Musa. Namun, sering kali rasa takut
dapat menjadi penghalang bagi kita untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan mengikuti rencana-Nya dengan setia. Ketika kita dihadapkan dengan situasi yang sulit atau tantangan yang besar, kita cenderung menjadi takut dan meragukan kemampuan kita sendiri.
Namun, jika kita memilih untuk mempercayai Allah dengan sepenuh hati, kita dapat melepaskan segala rasa takut dan memilih untuk mengikuti rencana-Nya dengan setia.
Mengapa kita tidak boleh takut dan justru malah harus bersikap kuat dan teguh hati ? Karena kita memiliki Tuhan yang berkuasa, yang ada di sebelah kita. Ia akan memberikan kemenangan demi kemenangan ketika kita mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita. Bangsa Israel diminta untuk tidak takut atau gentar dalam menghadapi musuh-musuh mereka karena Tuhan akan menyertai mereka, tidak akan meninggalkan mereka, dan akan melindungi mereka. Jadi mereka tak perlu takut, sebab Tuhan akan selalu menyertai dan membantu umat-Nya menghadapi para musuh.
Satu-satunya cara agar kita tidak takut terhadap masalah adalah dengan menyadari bahwa Tuhan senantiasa mengasihi dan menyertai kita. Rasul Yohanes mengonfirmasi hal tersebut dalam 1 Yohanes 4 : 18, bahwa di dalam kasih yang sempurna tidak ada ketakutan. Mintalah kekuatan dan keberanian dari Tuhan untuk mempercayai rencana-Nya dan mengikuti-Nya dengan setia, tanpa takut atau gentar karena apapun yang mungkin kita hadapi. Sebagai umat Kristen, kita harus selalu mengingat bahwa Allah adalah kekuatan kita dan bahwa Ia selalu berjalan bersama kita.
Berapa kali kita merasa takut ketika kita akan menghadapi kondisi yang baru ? Mungkin ketika kita harus berhenti dari pekerjaan kita, atau ketika kita memilih untuk sungguh-sungguh melayani Tuhan secara full time, dan lain sebagainya. Yosua dan bangsa Israel pun mengalami hal yang sama ketika Musa akan meninggalkan mereka dan tidak memimpin mereka lagi. Firman Tuhan agar berharap kita semua akan dikuatkan dan diteguhkan dalam melangkah, bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi karena Tuhan yang menyertai dan memampukan kita semua untuk berjalan bersamaNya.
Mari kita jadikan Tuhan sebagai pribadi yang layak kita utamakan. Kita menempatkan Tuhan didepan, lebih dari persoalan-persoalan apapun yang ada di dunia ini bahwa Tuhan menyertai kita yang membuat segalanya menjadi mudah, tetapi indah dan membuat kita mampu menghadapi segala persoalan kehidupan, Amien.
Syaloom
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM
Komentar
Posting Komentar