Renungan Hidup Kristen (RHK), 11 Maret 2025
Nats : AMSAL 19 : 21
“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana”
KEPUTUSAN TUHAN YANG TERLAKSANA DALAM RANCANGAN MANUSIA
Kitab Amsal adalah sebuah kitab yang isinya adalah tentang ucapan-ucapan ringkas yang berisi kata-kata hikmat yang mengajarkan asas-asas dari kehidupan yang dijalankan dengan penuh rasa takut akan Tuhan dan berupa nasihat untuk mendidik manusia termasuk salah satunya tentang rancangan atau masa depan agar tetap di dalam hikmat Tuhan mengejar setiap rancangan atau masa depan tersebut. Salah satu ajarannya tentang keputusan Tuhanlah yang terlaksana memberikan pengertian kepada kita orang percaya bahwa rancangan-rancangan kita tidak akan pernah mengubah keputusanNya.
Manusia boleh berencana, tapi Tuhanlah yang memutuskan (Amsal 19 : 21 “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana”). Dalam diri kita bisa saja ada banyak rencana, pendapat, konsep bahkan doktrin sekalipun, tetapi yang terlaksana adalah kehendak Tuhan. Ketika kita mengandalkan pengertian kita sendiri untuk menggenapi tujuan-tujuan kita, pada satu saat kita akan mengalami kesulitan, bahkan kegagalan. Manusia boleh merancang segala sesuatu menurut keinginannya, namun kita harus selalu melibatkan Tuhan dalam setiap rencana kita karena apa yang kita rencanakan belum tentu sesuai dengan keinginan Tuhan, bisa jadi justru bertoalak belakang dengan apa yang Tuhan mau, sebab firmanNya berkata, “…rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanalah jalanKu,…” (Yesaya 55 : 8).
Jadi sebelum kita melakukan segala sesuatu selalu ada seribu satu rencana dalam benak atau pikiran kita. Langkah demi langkah kita atur begitu rupa agar hasil yang kita capai bisa maksimal dan tidak mengecewakan. Untuk itulah setiap orang pasti membuat suatu rancangan terlebih dahulu sebelum ia mengambil keputusan, karena keputusan yang benar akan menentukan berhasil atau tidaknya mencapai target yang diharapkan.
Dengan mendekatkan diri kepadaNya serta merenungkan firmanNya, Tuhan akan menunjukkan jalan yang terbaik bagi kita. Namun tanpa sadar kita seringkali lebih menuruti jalan pikiran kita sendiri daripada menurut kehendak Tuhan; kita merasa diri sudah mampu. Namun jika pada akhirnya kita mengalami kegagalan, kita complain kepada Tuhan dan menyalahkanNya. Tidak mengikutsertakan Tuhan dalam setiap rencana adalah awal kejatuhan seseorang karena hal itu menunjukkan bahwa dia merasa tidak memerlukan
Tuhan. Sebaliknya, bagi orang yang selalu mengandalkan Tuhan, “Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17 : 8).
Keberhasilan seseorang sangat ditentukan bagaimana ia memiliki penyerahan diri kepada Tuhan dan tunduk pada kehendakNya, karena rancanganNya selalu yang terbaik. Di samping itu banyak orang yang tidak siap untuk gagal atau tidak siap untuk menerima sesuatu yang terjadi dalam hidupnya jika itu tidak sejalan dengan apa yang dia harapkan atau impikan bahkan tidak jarang efek yang terjadi dalam dirinya jika kegagalan itu terjadi tidak lagi sewajarnya. Setiap rancangan manusia itu pasti melibatkan ego dirinya sendiri sebagai contoh kecilnya adalah tentang ajang pembuktian bagi orang lain, inilah celah atau potensi besar yang ujungnya akan mengakibatkan kehancuran bagi dirinya jika tidak terjadi sesuai dengan harapannya.
Menyerahkan rencana kita kepada kehendak Tuhan tidak berarti mengorbankan ambisi atau usaha. Itu berarti mengambil sikap rendah hati dan kesediaan untuk dibimbing oleh tangan Tuhan. Mazmur 37 : 4 – 5 mendorong, “Bergembiralah karena Tuhan ; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan ; Percayalah kepada-Nya, maka Ia akan bertindak”. Ketika kita bersukacita di dalam Tuhan dan menyerahkan jalan hidup kita kepada-Nya, Dia akan menyelaraskan rencana kita dengan tujuan-Nya.
Ketika kita menyerahkan rencana kita kepada Tuhan, Dia menggunakan kita untuk tujuan-Nya. Kita bukanlah milik kita sendiri (lihat 1 Korintus 6:19). Banyak rencana dan program Telah kita rancangkan di dalam hati dan pikiran Anda. Dan itu baik. Namun Ketahuilah, tanpa perkenan Tuhan maka tidak ada satupun dari rancangan Anda itu yang akan jadi. Dan ingat jangan Cuma melibatkan Tuhan, melainkan mintalah agar Tuhan yang Memimpin sejak awal dalam membuat Rencana apapun hendaknya meminta hikmatNya, meminta perkenanNya dan tuntunanNya. Amien
Syaloom
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM
Komentar
Posting Komentar