Renungan Hidup Kristen (RHK), 22 Maret 2025
Nats : YESAYA 55 : 6
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat”
CARILAH TUHAN SELAMA IA BERKENAN DITEMUI
Kitab Yesaya adalah salah satu kitab yang ditulis oleh seorang Nabi besar yang Bernama Yesaya (Ibrani = Ysya ‘Yahu) artinya Keselamatan atau Allah adalah keselamatan. Nabi Yesaya sendiri hidup di zaman pemerintahan Raja Uzia, Raja Yotam, Raja Ahas dan Raja Hizkia sebagai raja Yehuda. Kitab Yesaya di bagi jadi 3 bagian besar, yaitu : Bagian pertama disebut dengan Proto Yesaya (Pasal 1-39) ditujukan kepada orang-orang Yehuda sebelum pembuangan ke Babel. Bagian kedua disebut Deutro Yesaya (Pasal 40 – 55) untuk bangsa Yehuda dalam pembuangan di Babel. Dan bagian ketiga disebut Trito Yesaya (56 – 66) untuk umat bangsa Yehuda yang sudah kembali dari pembuangan. Jadi Nats Yesaya 55 ini adalah bagian akhir dari deutro Yesaya yang merupakan imbas dari umat yang keliru memilih jalan karena tidak hidup mencari Tuhan dengan sungguh. Mereka ada dalam pembuangan di Babel dengan rasa terbuang dan tidak berdaya. Mereka dalam keadaan yang hancur tanpa harapan dan mengalami degradasi iman yang luar biasa dan kemudian meragukan kedaulatan Allah yang mampu melepaskan mereka dari perbudakan. Karena itulah dalam bagian Nats ini, Nabi Yesaya dipakai Tuhan untuk menyerukan kekuatan dan pengharapan pada umat Tuhan untuk membangkitkan semangat mereka supaya ada dalam kerinduan untuk mencari Tuhan yang maha menolong dan selalu ada dalam kehidupan orang percaya.
Mencari Tuhan (ayat 6 – 7). Untuk mengalami hal-hal yang dijanjikan tadi, umat pun harus ada dalam nilai sebuah pertobatan yang sungguh. Mereka harus berbalik dari dosa-dosa mereka dan kemudian mencari Allah (ibrani : direshu) yang bermakna “mencari/menyelidiki dengan tekun atau sungguh-sungguh/berlindung pada Tuhan. Allah mengajak umat untuk mencari-Nya dengan tekun dan sungguh, menunjukkan pentingnya pengenalan yang tulus untuk memiliki hubungan yang intim, akrab, dan dekat dengan Tuhan bahkan juga berlindunglah pada Allah saja, jangan kepada Allah lain. Selama Ia berkenan ditemui artinya ada waktunya kesempatan itu habis. Selama Tuhan beri waktu cari dan berseru pada Tuhan selama Ia dekat, selama umat masih diberi nafas dan kehidupan dalam dunia. Maka mereka yang sungguh-sungguh mencari Allah akan diberi kelepasan, yakni pengampunan yang sejati.
Tetapi apa sebenarnya arti dari “mencari Tuhan”? Ayat ini memberi tahu kita sesuatu tentang hal itu. Kata Ibrani di sini untuk “mencari” adalah “darash”, yang artinya “mencari”, atau membaca sesuatu berulang-ulang dan mempelajarinya. Kata yang terkait di dunia kuno berarti “menelusuri jalan” di sekitar sesuatu, karena Anda berulanmg kali mendatanginya. Itu memberi tahu kita sesuatu tentang apa artinya “mencari Tuhan.” Untuk benar-benar “mencari” Tuhan berarti lebih dari sekadar pergi ke gereja sekali atau dua kali. Itu berarti Anda “menelusuri jalan” di sana, mencari Dia. Itu juga berarti Anda “mempelajari” firman-Nya — bukan membuka Alkitab Anda sekali atau dua kali, tetapi benar-benar “menelusuri jalan” di dalamnya. Dengan kata lain, jika Anda tidak “menelusuri jalan” ke gereja, dan jika Alkitab Anda tidak usang, Anda tidak benar-benar “mencari Tuhan”!
Mengapa orang percaya perlu mencari Tuhan? Karena Tuhanlah pusat dari kehidupan dalam dunia ini. Tuhanlah pengatur dan perancang setiap jalan yang harus kita lalui dalam dunia ini. Tanpa Tuhan manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Dan ketika kita ada dalam usaha untuk mencari Tuhan, kita akan selalu diberi hikmat untuk memahami apa maksud dan kehendak Tuhan di balik setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, apakah itu baik atau buruk. Dengan mencari Tuhan, kita ada dalam usaha untuk semakin mengenal-Nya, semakin akrab, intim dan dekat dengan Tuhan, sehingga kitapun akan mengetahui tujuan dan kehendak Tuhan untuk apa kita dihadirkan di dalam dunia ini. Adapun kehendak Tuhan Allah berbeda-beda pada setiap manusia ciptaan-Nya. Karena itu setiap manusia harus menemukan apa rencana Allah dalam hidupnya untuk dapat dilakukan dan dipenuhi. Sejatinya Tuhan tidak pernah hilang, Ia selalu ada. Manusialah yang kadang terhilang karena memilih jalan yang keliru dan tidak hidup menurut jalan Tuhan.
Dengan Nats Friman ini kita diajak pentingnya hidup mencari Tuhan. Dengan mencari Tuhan, kita akan semakin mengenal-Nya, apa maksud Tuhan untuk kita, apa tujuan disetiap keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Mencari Tuhan, berusaha untuk mengalami kehadiran Tuhanpun dalam kehidupan nyata kita setiap hari. Dalam berbagai keadaan kita merasakan kehadiran Tuhan; ketika keadaan sulit kita percaya mungkin kita sedang digembleng, diproses, dan ditempa oleh tangan Tuhan sebagai sang perancang Agung dalam hidup kita. Dalam keadaan aman dan nyaman kita bersyukur karena tangan Tuhan sedang melindungi kita. Kita merasakan kehadiran Tuhan, karena kita selalu ada dalam usaha untuk mencari-Nya, Amien.
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM
Komentar
Posting Komentar