Renungan Hidup Kristen (RHK), 27 Maret 2025

Nats  :  1 YOHANES 1 : 3
“Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus”

KESAKSIAN KESELAMATAN DARI ALLAH

Surat 1 Yohanes dditulis oleh Yohanes yang mencakup 1 Yohanes, 2 dan 3 Yohanes. Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan dirinya dengan menyebut namanya, namun bapa-bapa gereja abad kedua menegaskan bahwa Yohaneslah penulisnya (di antaranya: Papias, Ireneus, Tertulianus, dan Klemens).
Pada Kitab 1 Yohanes ini fokusnya ada pada pengakuan Yesus sebagai Anak Allah. Bahwa dirinya beserta para rasul lainnya telah mendengar, melihat, dan menyentuh Yesus. Mereka mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah sumber kehidupan manusia, sumber hidup rohani dan jasmani. Dia membawa kita ke dalam persekutuan dengan Allah dan dengan sesama yang mendorongnya untuk memberitakannya kepada orang lain bahwa harus menjadikan Yesus sebagai isi pemberitaan dalam tugas kesaksian Kristen. Kesaksian yang disampaikan mengenai Yesus bertujuan menyatukan kita sebagai umat Allah. Jadi Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal,… Firman hidup, yaitu Yesus Kristus, yang telah dinyatakan oleh Allah Bapa dan telah dilihat oleh Yohanes, itu memberikan kehidupan kekal. Kehadiran Sang Firman dalam dalam sejarah dunia adalah untuk memberikan hidup kekal (bandingkan : Yohanes   3: 16). Karena kehidupan kekal hanya dapat diberikan oleh pemilik hidup kekal, maka pemilik hidup kekal itu berkenan memberikannya kepada mausia melalui jalan kehadiran Sang Firman ke dalam dunia. Tidak ada jalan lain (bandingkan :  Yohanes  14 : 6). Jalan lain hanyalah seperti jalan, ttapi sebenarnya bukan jalan. Nah, mereka yang mendengar pemberitaan tentang hidup kekal melalui Sang Firman hidup dan menerimanya, mereka memiliki hidup kekal itu.

Pemberitaan akan Sang Firman itu menghasilkan persekutuan/kebersamaan. Persekutuan dalam kehidupan kekal, dalam hubungan seorang akan yang lain, dan persekutuan dalam kebenaran. Maka, mereka yang menerima pemberitaan itu, mengalami persekutuan dengan Bapa, Yesus Kristus, dan orang-orang yang juga menerima pemberitaan itu. Bukan sekedar sebagai kesamaan nasib atau pandangan, melainkan lebih kepada sebuah hubungan karena pendamaian dari Allah dan kepada Allah, dan kemudian juga dari dan kepada sesama.
Kita, yang menerima Sang Firman yang dinyatakan oleh Bapa dan diberitakan dalam tulisan ini, menerima persekutuan dengan Allah dan dengan sesama. Keterpisahan telah diselesaikan, baik kepada Allah dan juga kepada manusia. Kita sekarang dapat bersekutu dengan Allah, dan sekaligus juga dapat dan harus dapat bersukutu dengan mereka yang menerima pemberitaan itu.
Hanya dalam Yesus, Sang Firman hidup, ada hidup kekal. Terpujilah Allah! Ia telah memberikan Firman-Nya menjadi jalan bagi kehidupan kekal. Karena kehidupan kekal adalah diri-Nya sendiri, maka Ia memberikan diri-Nya. Sekarang ada harapan: manusia dapat memiliki hidup kekal, yaitu dalam Firman hidup, Yesus Kristus, yang karenanya Yohanes memberitakannya.

Apakah Saudara pernah bersaksi untuk Yesus Kristus kepada orang-orang lain? Kita bisa bersaksi melalui kehidupan dan pelayanan kasih, tetapi kita perlu juga bersaksi dengan perkataan. Kita bisa bersaksi tentang firman Tuhan yang kita dengar, tetapi dapat pula bersaksi dengan membagikan pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada orang-orang lain. Kita bersaksi agar orang lain pun ikut menghayati dan mengalami keindahan hidup bersekutu dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Apa yang kita saksikan tidak harus peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Pengalaman sederhana bersama dengan Tuhan, bila disaksikan dengan setia, bisa juga menjadi berkat bagi orang-orang lain. Keselamatan, pemeliharaan, kebaikan, kasih dan anugerah Allah yang kita alami bisa kita bagikan kepada orang-orang lain. Bukan hanya kehidupan lancar dan berhasil yang bisa kita saksikan. Tapi penyertaan dan pemeliharaan Tuhan dalam masa-masa sulit juga dapat kita bagikan.

Keprihatinan Yohanes adalah bahwa kita bersekutu dengan para rasul. Alasan mengapa hal ini begitu penting adalah karena para rasul bersekutu dengan Bapa dan dengan Putra-Nya Yesus Kristus. Kita harus bersekutu dengan para rasul agar dapat bersekutu dengan Allah. Para guru palsu yang dilawan Yohanes berusaha mendiskreditkan para rasul dan menjauhkan mereka dari ajaran-ajaran mereka. Yohanes memberi tahu kita bahwa ada masalah dengan penolakan terhadap ajaran para rasul. Jika Anda tidak bersekutu dengan para rasul, Anda tidak dapat bersekutu dengan Allah dan Putra-Nya. Kristus adalah hidup kekal dan kita hanya dapat bersekutu dengan Hidup Kekal dan dengan Bapa ketika kita bersekutu dengan ajaran para rasul. Apakah kita melihat mengapa gereja abad pertama terus teguh dalam ajaran para rasul (Kisah Para Rasul 2 : 42) ? Sangat penting untuk mengenal dan menyatukan hidup kita dengan para rasul sehingga kita dapat mengenal dan menyatukan hidup kita dengan Bapa dan Putra. Persekutuan dengan Allah membutuhkan persekutuan dengan para rasul. Kesaksian harus disampaikan dengan tulus, jujur dan benar. Bukan dibuat-buat ataupun dibesar-besarkan. Tujuan kita bersaksi bukanlah untuk memegahkan diri sendiri, melainkan untuk memuliakan Tuhan. Pada masa kini kita diharapkan untuk menyaksikan adanya persekutuan atau hubungan yang mengalir ke seluruh jemaat Allah, yaitu persekutuan kita dengan Allah. Kita bersukacita dalam persekutuan dengan Allah. Kita juga bersukacita dalam pengampunan dosa, pengudusan hidup, dan pengharapan anugerah kemuliaan dari Allah.

TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu

Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM

Komentar

Postingan Populer