Renungan Hidup Kristen (RHK), 28 Maret 2025
Nats : ULANGAN 5 : 32
“Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri”
LAKUKAN SEMUA DENGAN SETIA
Fiman Tuhan ini disampaikan kepada bangsa Israel ketika mereka sedang dalam perjalanan di padang gurun menuju negeri yang dijanjikan Tuhan, yang subur, berlimpah susu dan madunya; namun yang mereka tidak ketahui dimana. Tetapi bangsa Israel takut kepada Tuhan, ketika menghadapi kedatangan Tuhan yang akan menyampaikan firmanNya. Jadi mereka meminta kepada Musa, agar Musa saja yang mewakili mereka datang mendekat kepada Tuhan serta mendengarkan/menuruti segala yang difirmankan Tuhan. Dan mereka berjanji kepada Tuhan dihadapan Musa, bahwa akan mendengar / taat / menuruti apa yang disampaikanNya dan melakukannya (Ulangan 5 : 23 – 27). Hati mereka yang demikian takut / hormat akan Tuhan dan mau dengan setia berpegang pada segala perintahNya itu, telah membuat Tuhan berkenan kepada mereka dan memberkati mereka. Sehingga dengan demikian, baik-lah keadaan hidup mereka dan anak-anak mereka selama-lamanya, serta panjang-lah umur mereka tinggal di negeri yang dijanjikanNya itu (Ulangan 5 : 29 – 33).
Dalam nats ini kita diingatkan kembali untuk setia dalam segala hal. Melalui Musa, Tuhan berfirman kepada bangsa Israel bahwa Tuhan suka sekali dengan orang-orang yang hatinya takut dan setia akan Tuhan. Pada waktu itu, orang Israel mendengarkan perintah Tuhan yang disampaikan lewat Musa. Apabila orang Israel melakukan firman Tuhan dengan setia, maka mereka akan panjang umur dan diberkati, namun nyatanya mereka gagal. Berbicara setia ataupun kesetiaan merupakan sesuatu hal yang harus kita miliki. Tidak hanya setia kepada pasangan, namun kita juga harus memiliki kesetiaan terhadap segala hal (“Setia” disini adalah dalam arti : Percaya kepadaNya dengan hidup tekun menuruti firmanNya dan perintahNya dan tidak menyimpang kekanan kekiri dari segala jalanNya dengan penuh takut / hormat kepada Tuhan. Dan “Setia” disini juga adalah dalam arti : Berjuang dengan penuh takut / hormat akan Tuhan, tabah mempertahankan iman kita kepadaNya seumur hidup kita, sampai akhirnya Tuhan mendapati kita tetap setia percaya kepadaNya dan hidup menuruti firmanNya dan perintahNya).
Demikian pula sekarang, Tuhan meminta semua kita umatNya supaya selalu setia percaya kepadaNya dan hidup menuruti firmanNya dalam perjalanan hidup kita menuju ke negeri / kehidupan kekal yang dijanjikan Tuhan, yaitu Yerusalem baru. (Wahyu 21 : 9 – 27 dan 22 : 1 – 5). Seperti juga halnya ketika itu bangsa Israel tidak mengetahui negeri perjanjian mana yg dituju oleh mereka, tetapi mereka tetap percaya kepada Tuhan dan terus mengikutiNya dan hidup menjalani semua jalanNya, perintahNya dan firmanNya dengan hidup takut / hormat ; demikian juga halnya dengan kita, yaitu meskipun tidak mengetahui negeri yang kekal, Yerusalem baru yang akan kita tuju, tetapi kita tetap percaya kepada Tuhan dan terus mengikutiNya dan hidup menjalani semua jalanNya, perintahNya dan firmanNya dengan penuh takut / hormat akan Tuhan.
Kesetiaan adalah salah satu karakter penting yang harus dimiliki semua orang, sebab dalam hubungan dengan sesama, rumah tangga, bisnis, pekerjaan, terlebih-lebih dalam hubungan dengan Tuhan dan pelayanan, kesetiaan sangatlah diperlukan. Semua orang percaya tahu bahwa kesetiaan adalah bagian dari buah Roh (Galatia 5 : 22 – 23). Kita harus setia terhadap apa yang sudah kita mulai sehingga kita beroleh sesuatu yang sangat berharga yang tidak dapat digantikan dengan uang. Pada saat ini kesetiaan merupakan sesuatu yang sangat mahal harganya sebab sudah banyak diantara kita yang kehilangan arti dari kesetiaan. Seringkali dalam mengerjakan sesuatu hal kesetiaan kita diuji. Jika kita tetap menjaga kesetiaan itu agar tetap ada di dalam diri kita tentu kita dapat menyelesaikan apa yang sudah kita mulai.
Tak mudah menjadi orang yang setia. Ketika berada dalam situasi baik, enak dan nyaman adalah hal yang gampang. Namun bagaimana ketika ‘perahu’ hidup kita sedang dihantam oleh ombak, gelombang dan badai dahsyat ?
Masihkah kita berlaku setia di hadapan Tuhan ? Terkadang orang menyatakan komitmen untuk setia mengiring Kristus dan melayani Dia dengan sungguh-sungguh, namun dalam praktiknya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan! Apalagi ketika terbentur dengan masalah, tantangan atau kesulitan, mereka mulai meragukan kasih dan kuasa Tuhan. Ternyata berlaku setia di segala situasi tak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu jarang sekali didapati orang yang benar-benar setia. “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya, ” (Amsal 20 : 6).
Jikalau kita hidup dengan setia percaya dan terus mengikuti semua jalanNya, melakukan semua perintahNya dan firmanNya dengan tidak menyimpang kekanan kekiri dengan setia seumur hidup kita sampai akhirnya, maka sesuai dengan janjiNya : Tubuh jasmani kita akan diberkati, sehat, panjang umur, bahagia dan tidak akan pernah kekurangan (Mazmur 34 : 10), jiwa kita akan tenang, aman dan tenteram dalam lindungan Tuhan (Amsal 14 : 26).
Sekecil apa pun hal yang Tuhan percayakan, lakukan itu dengan setia. Ketika kita setia dalam perkara kecil, pada saatnya Tuhan pasti mempercayakan perkara besar kepada kita. Tetapi Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya terhadap orang-orang yang tidak setia (Ulangan 32 : 20). “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Wahyu 2 : 10). Tuhan menginginkan anak-anak-Nya hidup setia di hadapan-Nya. “Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.” (Ulangan 12 : 32) dan “Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri.” (Ulangan 5 : 32). Tuhan menyediakan berkat-berkat-Nya bagi orang yang setia. Amin.
TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM
Komentar
Posting Komentar