Renungan Hidup Kristen (RHK), 21 Mei 2025

Nats  :  2 KORINTUS 12 : 10
“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat”

BERMEGAH DALAM KELEMAHAN

Rasul Paulus mengartikan Kelemahan adalah bukan kelemahan dosa melainkan penderitaan, celaan, kekurangan, penganiayaan dan kesusahan yang dialaminya demi Kristus. Semakin besar kelemahan dan pencobaan kita karena Kristus, semakin besar kasih karunia yang akan diberikan Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya. Semakin kita sadar kerapuhan kita, maka semakin kita dikuatkan Tuhan. Itu sebabnya Paulus bermegah atas kelemahannya supaya kuasa Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12 : 9 b “……… Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku”). Alasan Paulus bermegah dan bersukacita atas hal-hal ini adalah karena semuanya itu merupakan kesempatan bagi Kristus untuk menyatakan kuasa dan kecukupan kasih karunia-Nya bagi dia. Melalui semuanya itulah Rasul Paulus begitu sering mengalami kekuatan kasih karunia ilahi sehingga dapat berkata, jika aku lemah, maka aku kuat.

Paulus merasa senang di dalam penderitaannya sebab semua itu menyatakankuasa Allah, dan kuasa Allah disempurnakan di dalam kelemahan manusia. Penderitaan yang dimaksudkan di sini bukanlah penderitaan yang sengaja ditimpakan oleh seseorang ke atas dirinya dengan harapan bahwa perbuatannya itu akan mendatangkan keselamatan. Tidak. Yang dimaksudkan di sini ialah penderitaan karena Kristus. Itu sebabnya Paulus merasa kuat pada waktu la menanggung penderitaan itu. Apabila kita lemah dan menyadari kelemahan kita, barulah kita dapat menerima kuasa Allah. Apabila kita mengosongkan diri kita, barulah kita dapat dipenuhi dengan kuasa Allah. Orang yang menyangka bahwa Ia cukup kuat untuk mengubah kan hatinya, untuk mengampuni dosanya dan untuk mengatasi kuasa kejahatan dengan kekuatannya sendiri, akan dibiarkan oleh Tuhan bersandar kepada kekuatan dirinya sendiri.

Setiap manusia pasti memiliki masalah dan pergumulan hidup masing-masing. Dan pergumulan tentu tidak menyenangkan. Itu sebabnya tidak ada yang mau ‘tinggal’ berlama-lama dalam pergumulan, tetapi ingin secepatnya keluar dari dalamnya. Bahwa kita semua menghadapi tantangan dan perjuangan hidup serta penderitaan dalam hidup ini, kita sering merasa lemah dan tidak berdaya. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa di dalam kelemahan kita, kekuatan Tuhan menjadi nyata dengan menyerahkan diri kepada-Nya, maka Tuhan akan memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu.
Jika Tuhan tidak mengizinkan kita mengalami kegagalan, penderitaan, dan kesulitan ini, kita tidak akan pernah bergantung kepada Tuhan. Kita akan terus berpikir betapa hebatnya kita dan betapa kita dapat mengendalikan hidup kita dengan berdoa meminta tolong kepada Tuhan untuk segera melepaskan mereka dari
pergumulan tersebut. Dalam kelemahan dan ketidak-sempurnaan kita, kita menyerahkan keinginan kita kepada Tuhan. Ketika kita menyadari kelemahan kita, maka kita akan datang kepada Kristus dan layak menerima kekuatan dari-Nya lalu mengalami curahan kekuatan dan kasih karunia Tuhan. Jadi, ketika kita merasa lemah dan dihadapkan pada perjuangan, ingatlah bahwa kekuatan Tuhan sempurna dalam kelemahan kita. Teruslah berpegang pada janji-Nya, dan dalam setiap penderitaan, percayalah bahwa Tuhan bekerja untuk membawa berkat dan kebaikan.

Tuhan tidak meminta kita untuk mengatasi semuanya sendiri. Ia mengundang kita untuk datang kepada-Nya dalam doa dan meminta bantuan-Nya. Ketika kita percaya pada-Nya, Ia akan memberi kita kekuatan yang kita butuhkan melalui doa yang kita sampaikan. Bahwa Tuhan menjawab doa kita bukan dengan cara menyingkirkan beban pergumulan yang kita pikul, tetapi menambahkan kekuatan kita sehingga mampu memikulnya. Dengan begitu kita akan terus bergantung dan berharap hanya kepada Tuhan dan mengalami kesempurnaan kuasa-Nya di dalam hidup kita. Walaupun Tuhan belum memberi jawaban seperti yang diharapkannya, dia tetap percaya bahwa kasih Allah tetap ada padanya. Kuasa dan kekuatan Allah dalam Kristus Yesus, tetap menyertai Anda. Ingatlah akan firman-Nya: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1 Korintus 10 : 13).

Bagaimana kehidupan kita saat ini ? Jangan pernah kecewa terhadap segala kelemahan kita dan jangan menyalahkan Tuhan atas penderitaan, kesukaran yang terjadi dalam hidup ini. Jika segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dan kita memahami bahwa semuanya itu seizin Tuhan maka kita harus tetap menjalaninya dengan sukacita. Karena Dia tidak pernah meninggalkan kita. Tangan-Nya selalu memegang erat tangan kita. Allah tidak pernah melepaskan genggaman-Nya, tetapi justru seringkali kita berontak dan melepaskan tangan Tuhan yang sudah memegang kita. Percayalah dan rasakanlah dalam kelemahan ada kekuatan. Tuhan memberkati kita, Amin.

DOA :
Ya Tuhan yang penuh kasih, aku datang ke hadirat-Mu dengan segala kelemahanku. Aku mengakui bahwa aku tidak dapat menghadapi semua ini sendiri. Aku butuh kekuatan-Mu, ya Tuhan. Curahkanlah kasih karunia-Mu atas diriku, agar dalam kelemahanku, kuasa-Mu bekerja dengan sempurna. Berikanlah kepadaku pengharapan dan damai sejahtera di tengah penderitaan ini. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amien

TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM

Komentar

Postingan Populer