TUHAN TELAH MEMPERHATIKAN UMAT-NYA

Nats  :  RUT  1 : 6
“Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka"

Dalam kitab Rut pasal 1 menceritakan bahwa terjadi kelaparan di Israel, kemudian Naomi dan keluarganya mengungsi ke daerah Moab. Singkat cerita setelah suami Naomi, Elimelekh meninggal, Naomi mempunyai dua orang mennatu yaitu Rut dan Orpa. Namun keadaan Naomi tidaklah begitu baik, kedua anaknyapun meninggal. Tinggallah Naomi Bersama kedua menantunya yaitu Rut dan Orpa. Tetapi Orpa kemudian memilih Kembali ke Moab, kampung halamannya. Sedangkan Rut memilih Bersama Naomi, ibu mertuanya. Rut disini muncul dalam ketegangan dengan budayanya sendiri. Ia menikah dengan orang di luar sukunya sendiri, pastinya ia mengingkari solidaritas keluarganya, meninggalkan identitas nasionalnya, dan meninggalkan afiliasi agamanya. Rut berdiri sendiri tanpa dukungan keluarganya. Namun disini kita melihat, Rut tidak larut dalam kesedihannya, namun Rut mengambil Langkah inisiatif untuk mandiri.

 
Rut adalah seorang perempuan muda dari Moab, yang dinikahi Mahlon, putra sulung Elimelekh dan Naomi (Rut 1: 4). Perkawinan campur, seorang pria Yahudi, menikahi seorang perempuan kafir bertentangan dengan adat Yahudi dan perintah Allah. Kematian suami dan kedua anaknya membuat Naomi kehilangan ahli waris, artinya tidak ada lagi sanak saudara yang wajib menopang hidupnya. Naomi tidak punya tempat berlindungdan kehilangan semua hak dan mar­tabatnya di masyarakat. Akhirnya Naomi memutuskan pulang kembali ke Bethlehem, tempat asalnya, yang sudah kembali subur seperti semula.

Setibanya Rut dan Naomi di Betlehem, Rut langsung bekerja memungut jelai. Ini bukan jenis pekerjaan terhormat, Rut mempunyai prinsip bahwa hidup harus terus berjalan, sehingga Rut memilih bertanggung jawab atas hidupnya dan mertuanya. Ada banyak alasan bagi Rut untuk menjadi pahit dan merana akibat apa yang terjadi didalam kehidupannya. Tetapi Rut memilih untuk maju, berjuang demi kehidupannya dan tidak tinggal dalam kesedihan hidup. Tak heran, pada akhirnya Rut menikah dengan Boas, si pemilik ladang gandum dan menjadi nenek moyang Daud dan Yesus. Rut bekerja dengan sangat keras untuk menghidupi keluarganya. Rut percaya kepada Allah, dan setia mengikuti Allahnya Naomi. Disini kita bisa melihat kesetiaan Rut dalam tindakannya. Kehilangan orang yang dikasihi tidak mengubah sikap hati Rut menjadi seorang yang setia. Justru ketia Rut mengalami keadaan-keadaan sulit, justru membuat dia semakin terus bekerja keras dan berjuang semaksimal mungkin.
Dari kisah Rut dalam Kitab Rut ini memberikan kita pelajaran penting yaitu bahwa Allah turut bekerja dalam segala keadaan termasuk penderitaan. Ketika kita melihat apa yang dialami oleh Rut dan Naomi, tidak lepas dari penderitaan. Dada kesedihan, kematian, kehilangan dan kekosongan serta kepahitan.

Kitab Rut dapat menjadi ilham bagi siapa saja, bagaimana Rut, dengan tegar dan gigih, atas dorongan kasih ilahi, menyelesaikan masalah-masalah kehidupan secara nyata dan penuh kasih. Apakah saya bersedia menemani dan mencarikan jalan keluar untuk mencari nafkah pada orang-orang yang membutuhkannya ? Apakah hubungan saya dan menantu saya atau mertua saya cukup harmonis ? Usaha apa yang harus saya lakukan untuk memperbaikinya ?
Namun Tuhan selalu baik. Tuhan selalu menyertai kehidupan Rut dan Naomi dan Tuhan bekerja dalam segala sesuatunya untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8 : 28). Seperti banyaknya pergumulan hidup Rut dan Naomi, namun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendiri. Jadi ketika kita mengalami musim penderitaan dalam kehidupan kita, ingatlah, Kristus telah lebih dulu mengalami penderitaan dan Ia ada bersama kita dan menyertai kita.

Jangan ragukan rencana Tuhan karena rencana Tuhan tidak pernah gagal dan Tuhan merencanakan masa depan kita yang baik (Yeremia 29 : 11). Ketika ada masalah, jangan lihat masalah itu tetapi lihatlah jauh ke depan. Dan tidak selamanya kesulitan, kelaparan dan apapun masalah itu akan menimpa kita selamanya karena Tuhan memperhatikan kita. Alkitab berkata bahwa Tuhan menerbitkan matahari bagi semua orang, jadi tidak ada alasan untuk meragukan kasih Tuhan. Apapun keadaan kita hari ini, kesulitan, kehilangan, dan lain sebagainya ingat selalu ada janji Tuhan bagi kita sebagai orang yang percaya dan berharap pada Tuhan.

Setiap orang pasti pernah mengalami kekhawatiran akan hidup, masa depan, kebutuhan sehari-hari, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Sering kali semua itu menimbulkan ketakutan dalam hidup kita. Namun sebaiknya, kita jangan terlalu cemas karena kita memiliki Allah yang tidak hanya mencipta tetapi juga memelihara kehidupan.
Setiap manusia pasti tidak luput dari masalah. Mulai dari yang berat sampai yang ringan, masalah bisa datang bergantian. Namun, dalam iman, kita jangan putus asa ketika menghadapi semua itu. Mari kita membangun harapan dan mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara. Apa pun penyebab persoalannya, asal kita berserah, tangan-Nya akan terulur menolong kita. Harus ada keyakinan di dalam diri kita bahwa Tuhan lebih besar daripada permasalahan kita.

Doa :
Terima kasih ya Tuhan, Engkau yang tetap dan selalu bersamaku dalam menjalani kehidupan ini. Kuatkanlah aku dalam menjalani hidup ini agar aku mampu menghadapi tantangan hidup ini, Amin

TUHAN MEMBERKATI Bapak dan Ibu
Teriring Salam & Doa :
Pdt. Martahi Oloan Siahaan, STh, MM

Komentar

Postingan Populer